Friday 1 October 2010

kenyataan

aku baru selesai kerja bareng gun-bebe-cepe dan lusi trus sekarang nganggur di kos. sebenarnya ndak nganggur, aku cuma mau agak beristirahat, bersantai.. karena ya itu, sumpek! suntuk! jenuh nuh nuh! 

Tuhan, terimakasih, karena dengan baiknya engkau masih memberi aku kesempatan untuk bersama Mbek. untuk melihat dia menjadi lebih baik. untuk menemani dia dan mendukung semua keputusannya. Tuhan, ak selalu ingin bertanya, apa yang salah dengan perasaan ini. apa yang salah dengan rasa menyayangi ini? aku sadar dengan benar, betapa memang aku begitu berbeda dengan dia. sangat jauh berbeda, lantas, itukah mengapa kita tidak pernah bisa bersama? aku mulai berpikir, mulai berharap agar engkau pisahkan kami, engkau jauhkan aku dari dia, engkau hapuskan dia dari hidupku. dari hari ku. dari ingatanku. 
di satu sisi, aku menangis bahagia untuk semua hal baik dan indah yang dia alami dalam hidupnya, tapi disisi lain, aku menangis berlinang kepahitan, begini kah aku? haruskah aku berdiri sendiri untuk semua kesakitan ini? aku selalu bermain dengan rasa ku sendiri, aku selalu menganalisa dengan hatiku sendiri, dan aku selalu mengambil keputusan dengan apa yang ku pikirkan, mungkin semua yang ku pikirkan adalah salah, adalah negatif, tapi keberadaan nya, sikapnya, tingkah lakunya, semua terasa nyata sebagai sebuah penolakan. 
Tuhan, kenapa dia harus menolak ku? ini pertanyaan bodoh, tapi aku ingin engkau menjawabnya. kenapa dia harus menolak ku? aku tau dengan segala ke tidak sempurna an ku, lalu, apa dia sempurna? aku mau belajar menerima dia dari segala sisi, tapi kenapa dia tidak? aku mau belajar mengenal dia lebih jauh, kenapa dia tidak? ini lah ketidakadilan cinta sebelah tangan, cinta bertepuk sebelah tangan ini. betapa aku berjuang, aku berharap, aku berdoa, dan satu jawaban saja. dia tidak. 
apa aku menyayangi orang yang salah? apa aku menyayangi orang yang keliru? aku rasa tidak ada yang benar dan tidak ada yang keliru. akan menjadi keliru jika kita tidak pernah mau mencoba mengenal pribadinya. tapi aku? setelah aku melangkah sejauh ini, aku berusaha sejauh ini. aku tetap bukan arah yang baik buat dia. aku tetap bukan orang yang baik buat dia. pada akhirnya aku harus menerima kenyataan itu.
Tuhan ngak pa pa ya? Beri aku ekstra kekuatan sampai kurang lebih 35 hari lagi. ngak terasa waktu ku tinggal 35 hari lagi. ada kalanya aku tidak ingin berakhir seperti ini. aku masih ingin bersamanya lebih lama, berbagi seperti biasa, menjaga hatinya, dan men support nya,  tapi waktu ku berkurang hari demi hari, dan aku harus tetap berkomitmen dengan semua ini. aku yang membuatnya, dan aku harus melaksanakannya bahkan menyelesaikannya hingga akhir nanti. 
sampai kapanpun, aku akan selalu ingat kata2 mu, dan aku berjanji untuk ngak merepotkanmu lagi, dan terlebih, mencampuri hidupmu lagi. 

"skrg kn kamu udh sbuk, fokus aja sama hdupmu, jd urus2 soal ak lagi.."

0 Comments: