Sunday 28 August 2011

we are forever young.

Terima kasih buat malam ini. 

Entah gimana, aku harus percaya, sesuatu yang ngak di planning, ending nya bagus. seperti malam ini. cuma mau nongkrong2 aja, ending nya berakhir di karoke room suite dan cuma satu jam saja. bersama sanak saudara tercinta, Marcell, Adam dan Darwin, such a good good night. 

Nyanyi ngak pake aturan, sak sukae, luar biasa. yang penting have fun, dan bener-bener have fun, serak-serak basah, but It's okay. 

lagu terakhir yang berhasil dinyanyikan, Ingatlah hari ini. yeps. semoga hari ini tak terlupakan. I keep wishing. 

Kamu sangat berarti, istimewa di hati, slamanya rasa ini, jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing, ingatlah hari ini. 

Thank's to Marcell, Adam, n Darwin. 
I don't want to miss a thing- Marcell Sansan Adam Darwin
10.17 p.m at NAV Mayjend. 

Dear my partner in crisis,

Entah sejak kapan, aku suka mengawali kata-kata dengan kata dear, dan entah sejak kapan, aku melabeli jati diri kita sebagai partner in crisis. Apakah dengan begitu banyaknya kejadian yang harus kita handle, atau apapun itu, buat aku lucu aja. PIC = Partner in Crisis 
Ngomong-ngomong, aku cuma mau bilang banyak terima kasih, selama 2 minggu ini, selain sudah banyak memberi kejutan, juga memberikan aku kesempatan buat berbuat baik, juga sudah jadi mood booster yang luar biasa. Ke depannya nanti, aku berharap masih bisa jadi partner yang baik buat kamu, ndak mengecewakan dan merepotkan. Sebisa mungkin, aku akan berusaha menyesuaikan, ndak usah kuatir. 
Yang aku pengen bilang sama kamu, ada beberapa kondisi yang kita sendiri bisa buat handle, dan ada juga kondisi dimana kita sama sekali ngak bisa handle, dan di saat itulah kita butuh teman, kita butuh orang lain buat bantu kita, dan menurutku itu sangat wajar. kalo kita bisa handle semuanya sendiri, buat apa kita hidup bersosialisasi, jadi aku bener-bener berharap kamu ngak sungkan-sungkan sama aku, at least, selama aku bisa, aku pasti bakal bantu. karena mungkin itulah esensi partner buat aku. dan, jangan kuatir, nanti mungkin ada waktu nya, aku yang ngak mampu, dan aku juga butuh orang lain buat bantu aku. 

Apapun namanya, teman, sahabat, partner, saudara, aku berharap kita bisa terus kerja sama.. 
Thank's for this two weeks. 


Sincerely,
Your partner in crisis.

after two weeks

akhirnya, setelah saya memang sengaja tidak menulis apapun setelah 2 minggu yang lalu, dan dikarenakan secara mendadak semua kegiatan begitu menumpuk, sampai mau nonton TV aja susah, apalagi nyetel Lucky trus online, oh my. Tapi, luar biasa, poin penting yang aku dapat selama 2 minggu ini.

Tuhan pengen aku belajar setia dan kuat. setia dan kuat buat semua yang sudah aku pilih. setia dan kuat buat semua keputusanku dan hari-hari ke depan waktu aku menjalani.

ya, luar biasa. 2 minggu ini isinya banyak hal luar biasa, dan kejutan-kejutan yang Tuhan kasi, sometimes, kejutan itu bikin aku down sak ngedown-ngedowne, tapi like usual, selalu ada orang yang bisa bantu aku, dan raise my mood. Aku semakin merasa betapa baiknya Tuhan, karena dia selalu hadir lewat orang-orang yang dia kasih buat aku. (Special thank's buat mood booster M&M). Ada juga kejutan yang bikin aku bahagia sak bahagia-bahagiae, tapi tentu aja jumlah kebahagiaannya ndak banyak, tapi aku malah menemukan cara lain buat bahagia, sebenarnya cara lama si, sejak jaman SMA, dengan membantu. Ntah mengapa, mungkin bagi sebagian orang membantu itu seperti dapat tambahan beban, tapi pribadi buat aku, membantu itu kebahagiaan tersendiri, apalagi melihat yang dibantu itu merasa terbantu. Itu poin kebahagiaan terbesar buat aku selama 2 minggu ini.


Hal lain dari dua minggu ini adalah tentang keputusan.

Tuesday 16 August 2011

The gift from my big brother

open this link, www.septem-amicis.blogspot.com there's a really sweet post from my big brother.

the big day.

15.08.11
7 warriors. inilah kami ber tujuh yang akan memulai showcase pertama kami. sebelum manggung, kami memutuskan buat photo dengan malu-maluin di depan CKey dan dengan mas CKey yang cukup syok... ahaha [I miss them]

Tapi, inti nya bukan ini. 
Akhirnya, kami berkesempatan untuk membuka semua nya, sekali lagi, dalam formasi lengkap ber 7. at least, aku ndak sendirian, dan marcell ndak hanya berdua sama adam. setelah obrolan sengit selama kurang lebih 1 jam. aku bener-bener desperate. mau lompat dari W3, why

TERSANGKA NDAK MERASA APAPUN, dan poin yg aku paling jengkel, dia malah menyalahkan kita, 'kalian kalo ada apa2, ngmg langsung aja sama aku, jangan kalian ngmg2 sndri di belakang dan bikin aku negative thinking...' sumpahh, itu pertama kalinya dalam hidup ku, aku pengen ngerasain gimana si rasanya nampar org. 

sepanjang sisa hari, aku tenggelam dalam rasa bersalah pribadi yang ndak bisa ku ungkapkan dengan kata2, lebih ke kekecewaan tak beralasan, tapi perasaan itu begitu kuat menyelimuti ku, aku ndak mau berbagi, aku ndak mau bicara, aku leave grup, dan untung aku blom delete contact. ada perasaan kecewa, dan ada perasaan marah. kecewa? karena aku atau kita sudah membuang sebuah kesempatan yang begitu berharga untuk bisa menampar si tersangka, apa sih yang kita lakuin tadi, kita ngomong terlalu lembek, dan aura yang terbentuk terlalu lebay, sampai aku sendiri cuma bisa ketawa aja, knp? karena geje poll. kita bertujuh, dia sendiri, dan kita kaya main lenong, OVJ mungkin. marah? karena pada akhirnya malah kita yang balik diomongin, malah terkesan kita yang salah, kita yang sudah backstabbbb diaaa... 

kalo dia bisa bilang belum menemukan aku, aku juga bakal bilang, aku ngak akan pernah menemukanmu.. 

terlalu banyak emosi, terlalu banyak kecewa.

dan hari ini juga, aku menyakiti mereka. 
mungkin kita sama2 kacau karena tadi, tapi aku lebih egois dan jahat. aku melarikan diri, sangat tidak etis. 
aku menghindar dari mereka, sangat tidak etis.
aku tidak akan membela diri, blame it all on me
I'm sad. I'm mess up. I'm useless.

Sunday 14 August 2011

some of these days.

the first week of my fifth semester has passed away. many things to learn, many things to do, many things to think, but I never imagine, that there was many tears to cry. maaf maaf, Daddy, aku ingkar janji. aku menangis terlalu banyak minggu ini, dan semua itu hanya karena satu orang. so, yes today, aku pengen terima kasih, karena aku diberi kesempatan emas buat ketemu sama sesosok makhluk Tuhan yang begitu luar biasa. dari bertemu dia aku belajar banyak hal. aku menemukan rumah ku tercinta, aku menemukan saudara-saudara ku yang setia dengan kasih mereka, aku menemukan berapa banyak orang yang menyemangati ku dan sayang sama aku, dan aku tahu, darimana mereka semua datang, mereka semua datang dari Mu, my Big D, dan satu yang paling esensial, aku lebih menemukan Mu lagi. Terimakasih, karena Engkau nyata dalam hidup ku. 


minggu ini. tepatnya akhir minggu ini, me and my friends dihadapkan pada sebuah reality tentang mereka yang selama ini kami sebut 'anak'. hey, mungkin tidak banyak yang tahu, tapi aku menyayangi semua anak-anak itu, meski mereka ber 16 hidup dengan keunikan mereka, namun aku mencintai itu, saking mencintai nya, aku menutup mata dari hal-hal salah yang mampu melukai hatiku, dari hal-hal kecil yang mampu mematahkan semangatku, semua itu, untuk mereka, untuk pelayanan ku pada mereka. tapi, aku harus menemukan kenyataan bahwa mereka membelot dari aku, dan dari saudara-saudara ku. konyol memang, tapi siapa sih yang tahu manusia dan pola pemikiran mereka? 
begitu sayangnya kami sama mereka, kami berusaha memproteksi mereka, dan sekarang jadinya kami yang butuh di proteksi, ahahaha.. bukan begitu, tapi lebih tepatnya, kami yang harus menanggung nya sekarang. 

11.08.11. 
sebuah tanggal bersejarah, termasuk hari dimana aku menyesali keberadaan 5barriers! apapun latar belakangnya, perasaan ini sakit, dan luka dengan kenyataan seperti itu, namun seperti kata Adam, he still the one of us. aku niko dan adam langsung meeting emergency di The Square, yang karena kejadian ngak di sengaja kami sampai harus lari turun lewat tanggan Emergency dan menuju kos Adam. perbincangan yang membuka arti dari garis tangan kami bertiga yang merupakan seorang 'deep thinker' sampai kepada masa depan di 2012 nanti. malam itu, kami memaksa memori kami untuk membuka kotak hitam yang selama ini kami kunci, membuka black box yang mengandung berapa banyak kepahitan. malam itu, kami mengenang semua nya, sampai terasa begitu sesak dan sakit, sebuah kenyataan. 

12.08.11 - 13.08.11
malam bersejarah lainnya, perjalanan panjang dari siwalankerto-satelit- perak, demi sebuah keputusan dan masa depan. apalagi yang bisa kami lakukan selain ini, mengumpulkan semuanya dan mengambil sebuah one big step, dan melihat perubahan. sebuah percakapan yang alot, dimana itulah gunanya sahabat untuk saling mengingatkan dan mengkoreksi. pemikiran final kita berakhir pada sebuah hal yang tidak masuk akal, kenapa manusia ini tidak bisa berubah (manusia ini, berkaitan dengan pengantar di paragraf 1) apa kah pernah terbersit di pikiran kami bahwa semua akan seperti ini? Tidak. sama sekali Tidak. dan setelah setuju dengan sebuah keputusan yang menurutku pun useless, kami kembali menempuh perjalanan panjang perak-satelit-siwalankerto. 


dan hari ini, ketika sedang mengetik post ini, aku mengenang segala nya kembali, dan apa yang ku temukan, aku menemukan sebuah pertanyaan besar di dalam hati ku, apa sebenarnya yang ku inginkan?

Friday 12 August 2011

11.08.11

Sebuah hari yang panjang, dengan beragam kejutan yang luar biasa.
syok
syok
syok
syok
syok
hah
hah
hah
hah
hah
Tidak bisa didefinisikan seperti apa rasanya sakit ini, kecewa ini, dan sedih ini?
salah satu dari kami, berubah menjadi seseorang yang tidak kami kenal, memang menyakitkan, tapi dia tetap lah, the one of us. 

Wednesday 10 August 2011

m.a.a.f

aku ngak kuat.. 

aku benar-benar ngak kuat menghadapi semua ini..
maaf
maaf
maaf

Tuesday 9 August 2011

流星雨, sahabat di kala mellow.

Sebuah lagu yang amat sangat luar biasa menginspirasi aku beberapa hari ini, absolutely sebuah lagu lama, tapu sungguh luar biasa. 
Liu Xing Yu / Meteor Rain 
by F4. 


(Vic)
Wen rou de xing kong
Ying gai rang ni gan dong
Wo zai ni shen hou
Wei ni bu zhi yi pian tian kong

the gentleness of the starry sky
should make you feel moved
I stay beside you
decorating the piece of the sky for you

(Jerry)
Bu zhun ni nan guo
Ti ni bai ping ji mo
Meng xiang de zhong liang
Quan bu dou jiao gei wo

I won't allow you to be sad
I will chase the loneliness away for you
the weight of your dreams
just leave them to me

(Vanness)
Qian ni shou
Gen zhe wo zou
Feng zai da you zen yang
Ni you le wo
Zai ye bu hui mi lu fang xiang

Hold your hand
walk with me
no matter how strong the wind
you already have me
you will never get lost again

(F4)
Pei ni qu kan liu xing yu luo zai zhe di qiu shang
Rang ni de lei luo zai wo jian bang
Yao ni xiang xin wo de ai zhi ken wei ni yong gan
Ni hui kan jian
Xing fu de suo zai

Accompany you to watch the meteor rain fall on to this earth
let your tears fall on my shoulder
I want you to believe my love, will be brave for you
and you will see where the happiness is.

(Jerry)
Shang gan ruo tai duo
Xin diu gei wo bao hu
Pi juan de yan huo
Wo hui ti ni dou gan zou

If the hurt is too much for you
just give me your heart to be protected
the reluctant fireworks
i will get them for you

(Vic)
Can lan de yan yu
Zhi neng dian zhui gan qing
Ru guo wo chen mo
Yin wei wo zhen de ai ni

Sweet words can only cherish the feelings
if I'm silent, that's because I really love you

(Ken)
Qian ni shou gen zhe wo zhou
Feng zai da you zen yang
Ni you le wo
Zai ye bu hui mi lu fang xiang

Hold your hand
walk with me
no matter how strong the wind
you already have me
you will never get lost again

(F4)
Pei ni qu kan liu xing yu
Luo zai zhe di qiu shang
Rang ni de lei luo zai wo jian bang
Yao ni xiang xin wo de ai
Zhi ken wei ni yong gan
Ni hui kan jian xing fu de shuo zai

Accompany you to watch the meteor rain fall on to this earth
let your tears fall on my shoulder
I want you to believe my love, will be brave for you
and you will see where the happiness is.

(Vanness)
Yu he yun jian jian san kai
Sa xia yi pian wen nuan
Wo yao fen xiang ni yan zhong
De lei guang

The rain and clouds have dissapeared
and leave a lovely warmth
now I want you to share the tears in your eyes


a home

Dulu, aku punya sebuah tempat yang begitu berharga di mata ku. Sebuah 'rumah' dengan orang-orang yang hangat di dalamnya. Dalam suka dan duka, mereka tetap hangat dan berbahagia. Sesekali gegabah menyergap mereka dan membuat mereka serius, tapi mereka tetaplah mereka, selalu kelihatan tenang dan menyenangkan bagi ku. Di 'rumah' ini aku belajar mengerti dan menghargai, bahwa sebuah hati memiliki kekangan dan batasan yang membuat dia tidak mampu berkembang, ada sebuah aturan tertulis yang mengikat dan kecendrungan menyakitkan. Hal itu lah yang membuat 'rumah' hangat ku, menjadi tidak hangat lagi. Aku pernah berjanji, aku akan menghangatkan rumah itu lagi, aku akan berusaha, dan apapun yang terjadi, aku akan bertahan di sana, di 'rumah' yang ku inginkan sejak dulu, saat itu aku sadar, itu adalah 'rumah'ku, tempat aku harus kembali, tempat aku berpulang. 

Namun sekarang, meski itu tetap 'rumah'ku, namun aku seperti tidak mengenali tempat itu lagi. Bukan tentang pemilik nya yang telah berganti, bukan tentang cat rumah nya yang tampak usang, bukan tentang kusen dan ubin-ubin nya, tapi tentang bagaimana pemilik baru itu memperlakukan 'rumah'ku.
'Rumah' ku tampak asing dengan atmosfer baru yang ada. Meski kusen-kusen nya tetap sama, tapi ada hawa dingin yang menyeruak. Meski ubin-ubin nya tetap usang, ada ke enggan an yang kuat untuk menerima pijakan pemilik baru. 
Aku menatap penampilan baru 'rumah' ku dengan air mata berlinang. Pekarangannya tidak terurus. Bunga-bunga layu, dedaunan menguning, rumput-rumput liar tumbuh dimana pun. Aku menghela napas berkali-kali. 

Aku ingin mengusir pergi pemilik baru itu, tapi aku lemah. Aku ingin meminta pemilik baru itu untuk mengurus bunga-bunga dan pohon-pohon, tapi dia tidak memandang itu semua. Aku lelah. Aku ingin menata perlahan bunga-bunga dan pohon-pohon yang ada. Aku akan menjelaskan kepada ubin agar ubin menjadi lega. Aku akan mengusap kusen dan berbisik bahwa 'semua akan baik-baik saja..' 
Aku akan memampukan hati ku untuk melindungi mereka dan menguatkan mereka, namun aku tidak bisa berbohong kalau aku telah kehilangan 'rumah'ku.

'Rumah" itu, adalah satu-satu nya tempat yang membuat aku begitu berarti.. Namun sekarang, apa bila aku membunuh diri ku di depan 'rumah' itu, apakah 'rumah' itu mau memaafkan aku karena tidak bisa melindungi nya lagi?


Monday 8 August 2011

The Last Option

Hanya ada 2 pilihan yang tersisa..


1. Diam dan melihat semua ini memburuk, dengan hanya bisa mengingatkan. 
2. Memberontak dan menghancurkan segalanya. 

Plus Minus dari ke dua pilihan ini begitu besar.
Pilihan 1. 
(+)  = Kondisi tetap baik2 saja, anak2 tetap baik2 saja, .
(-) = Hati kita terkikis perlahan dan akan membawa pengaruh buruk buat masa depan. 

Pilihan 2. 
(+) = Semua uneg-uneg bisa tersampaikan dengan jelas dan legaa luar biasa.
(-) = Kondisi yang parah dengan tingkat kehancuran yang tidak terdefinisikan. 

satu pilihan terakhir yang semoga bisa menetralkan keadaan dan memperbaiki keadaan. saat nya salah satu dari kita harus berkorban, dan itu adalah aku. 

Dear, big D

Dear Daddy, This is me. This is my heart. 

Big D, Engkau yang paling mengerti aku dan hati ku. 
Engkau mengerti dimana letak hati ku berada, dan Engkau tahu apa yang di mampu kan oleh hati ku untuk bertahan.. Tidak ada keraguan, tidak ada ketakutan, sungguh Engkau yang paling mengenal  ku dan menyayangi ku. 
Engkau tahu malam-malam penuh air mata ketika aku merenungi hidup ini. Engkau tahu malam-malam penuh doa ketika aku mendoakan kebahagiaan hidup mereka, orang-orang yang ku kasihi. Engkau tahu malam-malam penuh kasih ketika aku berharap perubahan dalam hidup mereka. Bapa, Engkau tahu betapa dalam kasihku pada Mu dan kasihku pada sesama ku. Engkau memampu kan hati ku untuk selalu memaafkan dan mengasihi, Bapa Engkau luar biasa. 
Dan hingga malam-malam penuh tangis ku semakin banyak, dan ketidak relaan ku semakin menjadi, Bapa aku tahu, Engkau ada di sana, Engkau ada di setiap denyut nadi ku dan aliran darah ku, Engkau yang menguatkan ku untuk melawati satu malam dengan kasih kasih Mu.. 
Dan ketika tidak ada perubahan yang di bawa oleh dia, ketika melihat wajah nya menyakiti mata ku, mendapati nya tersenyum membekukan bibir ku, dan sakit ku semakin mendera, Engkau ada di sana, di rasa sakit itu Engkau berdenyut dan menyakiti ku. Engkau ingin aku kuat terhadap sakit ini. Engkau sungguh mulia. 
Dan saat mimpi-mimpi ku harus ku kubur dalam di lautan kekecewaan, aku masih berdoa, aku ingin Engkau ada di sana, dan di hati saudara-saudara ku yang senantiasa melanjutkan mimpi ku.. Engkau ada di sana. 

Dear Daddy, YOU know me so well, YOU know everything about me, my tears, my smile, my strength, my weakness, YOU know. and this is my heart, I give it back to YOU. 

Amen.

yang menahan ku..

beberapa hal yang menahan ku untuk tetap berada di sini adalah,
- anak-anak.
setiap memandang wajah mereka, dan mengetahui betapa antusias nya mereka untuk berada di posisi ini, aku seperti berefleksi ulang, akan kah ada seseorang yang akan menyayangi mereka seperti aku? memperhatikan segala hal tentang mereka, kehidupan mereka, psikis dan mental mereka, ada kah?
anak-anak adalah alasan terbesar ku, anak-anak begitu menyayangi ku, mereka memanggil ku dengan sebutan "Nai-nai" membuat aku merasa begitu nyaman dan bahagia. aku berada di tengah-tengah keluarga yang begitu menyayangi ku, aku amat sangat bahagia, dan aku bertanya, apa kah aku selemah ini? apa kah aku begitu tidak memiliki kemampuan sehingga begitu mudahnya untuk menyerah, kepergianku nanti, mungkin saja melukai anak-anak, mengecewakan mereka dan membuat mereka kehilangan harapan, tapi aku percaya, Big D akan senantiasa ada untuk mereka, menyayangi dan mencintai mereka, menumbuhkan semangat mereka dan memberikan jalan yang terbaik untuk mereka.. Aku percaya. Aku titipkan anak-anak dear Daddy..
- Niko dan Novi.
dua kadep ku. bukan aku meragukan mereka, aku hanya belum tenang, karena melihat hubungan mereka dengan anak-anak yang belum rekat, membuat aku ragu untuk meninggalkan anak-anak dengan mereka. Niko masih harus banyak membereskan sengketa di departemen nya, begitu juga dengan Novi. Mereka harus benar-benar rekat dan siaga 24 jam untuk anak-anak mereka. sesederhana itu permintaanku, namun ada keraguan apa kah itu dapat menjadi nyata.
- Adam. 
jelaskan padaku, bagaimana bisa aku meninggalkan seorang sahabat yang sedang dalam kondisi labil dan tidak menentu. emosi yang naik turun, dan sok-sok an merasa kuat, apa ada ide, bagaimana aku harus menghadapi Adam? yang jelas, sekalipun dia kuat dan tegar, amat sangat tidak etis bila aku berlaku demikian, pergi dan meninggalkannya dengan sebuah tanggung jawab. aku cuma mau, Adam menjadi lebih baik dan bahagia di departemen nya dan bertahan di sana selamanya, apapun alasannya,  di sanalah rumah Adam.
-Probo.
aku tidak ingin mengecewakan dia. perjuangan probo, terlalu besar untuk ku hancurkan begitu saja. termasuk semua pengorbanan dia.
- Marcell.
tidak ada alasan khusus, aku hanya berat begitu saja. perjuangan kita selama ini, waktu-waktu Marcell yang terbuang karena mendengarkan keluh kesah ku, haruskah terbuang sia-sia? dan lagi, ada sebuah janji dalam diri ku sendiri, yang harus ku tepati. Tanggung jawab sebagai seorang kabid harus kita bagi dua, aku ngak mau memberatkan Marcell saja.. 




Dan, di sini lah, Dilemmatisasi ku di mulai, pada sebuah titik, ketika aku memikirkan sekelilingku. Aku mencoba untuk menjadi egois, benar-benar egois, namun Tuhan mengembalikan hati ku dalam keadaan semula, melapangkan luas hati ku, dan mengajak ku untuk memaafkan dan belajar bertahan. Mungkin aku mampu memampukan hati ku untuk bertahan dan tetap tegar, namun, jika ini tidak pernah menyelesaikan masalah, mungkin mundur adalah satu-satunya jalan keluar yang bisa menyelesaikan semua ini. 


If I had another choice..

Friday 5 August 2011

I come from no where

I come from  no where. 
aku datang tanpa apa-apa. hanya sebentuk hati, benar-benar hanya sepotong hati. 
suatu ketika, seorang sahabat membukakan jalan untukku, dia adalah Adam. suatu siang tanpa kepastian, Adam menjabat tanganku di depan Swalayan UK Petra dan bilang, "Selamat, kamu diterima sebagai divisi Acara LCP.." seumur hidupku, aku tidak pernah tahu, tidak pernah menyangka, bahwa hari itu, adalah hari paling bersejarah yang merubah sebagian jalan hidupku. 
Perjalanan singkat yang mengantarkan aku untuk menemui Niko, sang ketua LCP dan juga the true leader for me. Niko yang sabar, Niko yang luar biasa dan Niko yang benar-benar menginspirasi aku dalam hal kesabaran dan kepala dingin. 
dan Probo, adalah sebuah chapter dalam hidupku. seorang yang bisa membangun dan menjatuhkan dalam begitu singkatnya, seseorang yang ngak neko-neko dan apa adanya, seseorang yang begitu sederhana dan mampu merasakan kesulitan orang lain. Bagiku, Probo adalah my big brother, dia mengerti aku dalam suka duka, meski dia tidak selalu available, tapi keberadaannya begitu berarti. 
Di tengah dilemmatisasi yang tidak terarah, sosok Marcell hadir. Bukan sebagai ksatria baja hitam atau pun ultraman, Marcell datang dengan segala pemikiran positif nya dan berusaha menetralkan suasana. Keberadaan Marcell bagiku menjadi sebuah keseganan, dan butuh waktu jauh lebih lama untuk akhirnya mengenal dan belajar banyak dari nya.

Adam, Niko, Probo dan Marcell.. 
mereka adalah sosok sahabat sejati, saudara dalam cinta dan kasih, suka dan duka..
Terlepas dari segala tujuan keberadaan kita, bagiku selamanya mereka adalah partner terbaik yang pernah ku miliki.. 

Dari Adam, aku belajar mengenai perjuangan dan pengorbanan yang sesungguhnya. Bagaimana dalam titik terendah dalam hidup kita sekalipun, kita masih bisa memikirkan kebahagiaan orang lain, kesejahteraan dan masa depan orang lain. Hidup ini memberikan yang terbaik dan melayani sesama. 

Dari Niko, aku mengerti bagaimana aku harus bersabar, bagaimana aku harus memandang sesuatu dari sudut pandang yang jauh dan berbeda, menilai segala sesuatu dari poin baik buruknya, dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang. Setiap tindakan dan perilaku kita akan selalu membawa pergeseran dan dampak bagi orang lain, sehingga dari sebuah keputusan harus berisi kematangan dari pemikiran berbagai sisi. 

Dari Probo, aku terdidik untuk menjadi kuat dan tangguh. Tidak manja, tidak cengeng, tidak mengeluh. Dalam suasana apapun, tetap harus menjadi berkat dan sesuatu untuk orang lain.Tuhan akan senantiasa memberikan pelangi bagi mereka yang kuat menghadapi badai dan mau belajar menari di tengah hujan. 

Dari Marcell, aku belajar memberikan kesempatan dan toleransi. Pentingnya pemikiran positif mengenai kehidupan dan pola pikir setiap orang sebelum menentukan keputusan. Sebuah hati yang besar dan lapang untuk menerima dan bertahan. Sebuah arti dari nilai campur tangan Tuhan dan rencana besar milik Tuhan atas hidup kita. 

Mereka, satu per satu, dengan cara mereka masing-masing, telah mengajarkan aku begitu banyak hal. Membentuk diriku menjadi sebuah pribadi yang lebih baik. 

Setelah cucuran air mata mengantarkan sebuah peristiwa kehilangan Probo, pemisahan kondisi yang tidak seharusnya terjadi dan mengorbankan hati yang tulus. Setiap sakit dan kehilangan yang hingga detik ini tidak berhenti berdetak di nadi ku. Sebuah kesakitan karena kami tidak bisa bersama berlima, karena kami terpisahkan oleh takdir lewat sebuah keputusan yang terlalu otoriter. Bagi mereka mungkin ini hanya hal kecil, namun bagiku, ini seperti kehilangan seorang saudara. 

Butuh waktu sampai akhirnya bisa menerima keadaan bahwa kami nyatanya harus berjalan dalam sebiah takdir, dimana tidak ada Probo bersama dengan kita. Sebuah proses yang cukup panjang dan menyakitkan dan aku menemukan Marcell sebagai yang paling setia dan selalu ada dalam sebuah situasi menjadi Kabid. Terlepas dari menjadi kabid, Marcell adalah seorang partner yang luar biasa, yang masih menempatkan diri di sela kegiatan yang juga sama menyita waktunya. Sebuah apresiasi yang luar biasa buat Marcell, atas apa yang selama ini sudah dia bagi dalam hidupku, atas semua pemahaman dan pengertian, semua kesabaran dan kemurahan hati nya untuk menanggapi aku. 

Terlebih dari semua itu, sosok Adam sebagai saudara sejati yang ada di kala duka dan suka, melewati berbagai dilemmatis dan tetap maju. Sosok yang tidak pernah menyurutkan semangatku.

Sejujurnya, selain aku merasa tidak layak dan tidak pantas, aku juga merasa ini sudah bukanlah rumah ku. Sebuah perasaan tidak diterima dan tidak memiliki ruang membuat aku berpikir bahwa aku harus menyelesaikan tanggung jawab dan bagianku, dan lalu meninggalkan tempat yang bahkan sudah tidak ku kenali sebagai rumah lagi.. Aku percaya betapa sulitnya semua ini. Betapa sukarnya untuk berjalan mundur dan membuang segalanya.. Namun satu-satunya alasan yang ku miliki adalah keegoisan, bahwa kekuatanku untuk bertahan dan menghadapi semua ini mengalami penurunan perlahan-lahan. 

Nantinya, ketika aku pergi pun, satu harapan besar yang ingin aku sampaikan, bahwa aku berharap masih tetap menemukan saudara-saudara ku yang terus berjuang buat mimpi kita bersama, Adam, Niko dan Marcell.. 
Aku cuma bisa minta sorry, karena aku selemah ini, aku segampang ini menyerah, tapi semoga masih ada seberkas semangatku yang tertinggal di hati kalian, yang membuat kalian akan meneruskan perjuangan ini.. 

Terimakasih telah menjadi partner yang luar biasa.. 
Sekali dalam hidupku, aku pernah merasa amat sangat kecil dan tidak berarti, tapi kalian menempatkan ku pada suatu posisi, dimana aku terasa begitu berarti dan bermakna.. Begitu menjadi berkah bagi sesama.. Luar biasa. 

I come from no where, and will be no one.