Sunday 14 August 2011

some of these days.

the first week of my fifth semester has passed away. many things to learn, many things to do, many things to think, but I never imagine, that there was many tears to cry. maaf maaf, Daddy, aku ingkar janji. aku menangis terlalu banyak minggu ini, dan semua itu hanya karena satu orang. so, yes today, aku pengen terima kasih, karena aku diberi kesempatan emas buat ketemu sama sesosok makhluk Tuhan yang begitu luar biasa. dari bertemu dia aku belajar banyak hal. aku menemukan rumah ku tercinta, aku menemukan saudara-saudara ku yang setia dengan kasih mereka, aku menemukan berapa banyak orang yang menyemangati ku dan sayang sama aku, dan aku tahu, darimana mereka semua datang, mereka semua datang dari Mu, my Big D, dan satu yang paling esensial, aku lebih menemukan Mu lagi. Terimakasih, karena Engkau nyata dalam hidup ku. 


minggu ini. tepatnya akhir minggu ini, me and my friends dihadapkan pada sebuah reality tentang mereka yang selama ini kami sebut 'anak'. hey, mungkin tidak banyak yang tahu, tapi aku menyayangi semua anak-anak itu, meski mereka ber 16 hidup dengan keunikan mereka, namun aku mencintai itu, saking mencintai nya, aku menutup mata dari hal-hal salah yang mampu melukai hatiku, dari hal-hal kecil yang mampu mematahkan semangatku, semua itu, untuk mereka, untuk pelayanan ku pada mereka. tapi, aku harus menemukan kenyataan bahwa mereka membelot dari aku, dan dari saudara-saudara ku. konyol memang, tapi siapa sih yang tahu manusia dan pola pemikiran mereka? 
begitu sayangnya kami sama mereka, kami berusaha memproteksi mereka, dan sekarang jadinya kami yang butuh di proteksi, ahahaha.. bukan begitu, tapi lebih tepatnya, kami yang harus menanggung nya sekarang. 

11.08.11. 
sebuah tanggal bersejarah, termasuk hari dimana aku menyesali keberadaan 5barriers! apapun latar belakangnya, perasaan ini sakit, dan luka dengan kenyataan seperti itu, namun seperti kata Adam, he still the one of us. aku niko dan adam langsung meeting emergency di The Square, yang karena kejadian ngak di sengaja kami sampai harus lari turun lewat tanggan Emergency dan menuju kos Adam. perbincangan yang membuka arti dari garis tangan kami bertiga yang merupakan seorang 'deep thinker' sampai kepada masa depan di 2012 nanti. malam itu, kami memaksa memori kami untuk membuka kotak hitam yang selama ini kami kunci, membuka black box yang mengandung berapa banyak kepahitan. malam itu, kami mengenang semua nya, sampai terasa begitu sesak dan sakit, sebuah kenyataan. 

12.08.11 - 13.08.11
malam bersejarah lainnya, perjalanan panjang dari siwalankerto-satelit- perak, demi sebuah keputusan dan masa depan. apalagi yang bisa kami lakukan selain ini, mengumpulkan semuanya dan mengambil sebuah one big step, dan melihat perubahan. sebuah percakapan yang alot, dimana itulah gunanya sahabat untuk saling mengingatkan dan mengkoreksi. pemikiran final kita berakhir pada sebuah hal yang tidak masuk akal, kenapa manusia ini tidak bisa berubah (manusia ini, berkaitan dengan pengantar di paragraf 1) apa kah pernah terbersit di pikiran kami bahwa semua akan seperti ini? Tidak. sama sekali Tidak. dan setelah setuju dengan sebuah keputusan yang menurutku pun useless, kami kembali menempuh perjalanan panjang perak-satelit-siwalankerto. 


dan hari ini, ketika sedang mengetik post ini, aku mengenang segala nya kembali, dan apa yang ku temukan, aku menemukan sebuah pertanyaan besar di dalam hati ku, apa sebenarnya yang ku inginkan?

0 Comments: