Saturday 19 February 2011

kekacauan di hari Sabtu

apa ini yang dinamakan merelakan? aku sendiri tidak pernah mengerti secara jelasnya. sekarang yang ku rasakan adalah hampa. aku kosong. aku mengapung. Tuhan, pegang erat tanganku, agar aku tetap bisa berdiri. berjuta dilema datang dan hadir, menyisakan sakit yang teramat. semua perbincangan, semua masukan, semua anjuran terdengar seperti omong kosong, karena bukan ini yang ku inginkan, tidak seperti ini.

aku sayang sama kamu titik.
tapi aku harus merelakan kamu, karena hidupku tidak mungkin selamanya stuck di kamu.
kamu bisa tinggal in aku, dan nemu in bahkan kembali ke hidupmu yang dulu, sedang aku? aku butuh banyak waktu untuk bisa menemukan diri ku yang telah engkau tinggalkan, You see, never easy to being myself.
(empat suku kata nama dia) relakan aku ya, ikhlas kan aku buat lepas in kamu, aku harus.
Tuhan, bimbinglah jalan ku untuk meninggalkan hidupnya, satu-satunya yang ku punya hanyalah engkau, aku begitu membutuhkan semua hal yang akan engkau berikan pada ku, tolong Tuhan, jangan pernah tinggalkan aku.

Lalu, dimana sekarang rumahku? aku bahkan sudah tidak punya rumah lagi, aku kehilangan rumah ku..
selama ini aku berpikir, rumah ku adalah di hati nya. rumah ku adalah di hati teman-teman ku. namun sekarang, dirinya harus ku tinggalkan, sama saja aku kehilangan rumahku, dan teman-temanku, aku bahkan tidak tahu, apa bisa aku tetap bersama mereka, semua ini terasa begitu hampa dan kosong, aku membutuhkan mereka di saat mereka semua tidak ada, dan mereka tidak akan pernah ada.

dan hal terakhir yang ku miliki organisasi ku, aku berharap itu adalah rumah terakhir ku, dan ternyata itu juga bukan. rumah ku itu akhirnya hilang, aku bahkan tidak tahu, apakah aku masih memiliki hati itu.. apakah aku masih memiliki tempat itu, aku tidak tahu, dan semua ini terlalu kusut..
God, don't leave me alone..

0 Comments: