Manusia punya banyak mimpi, benar? benar sekali. tidak ada yang boleh menyangkal bahwa dirinya tidak bermimpi, jika pada malam sebelum pergi tidur, mereka berharap agar besok semuanya berjalan baik-baik saja, dan itu berarti kalian telah memimpikan satu hari yang baik. everyone has their own dreams. stuju? SETUJU.
begitu juga saya. suddenly, tanpa latar belakang yang jelas, punya sebuah mimpi yang besar, tapi setelah 2 jam terlena dengan angan-angan kalo mimpi itu akhirnya jadi kenyataan harus rela terhempas kembali ke bumi, karena ada oknum-oknum tak bertanggung jawab yang menghancurkan mimpi indah itu. oke. tapi, setelah 15 menit mimpi itu tak bernyawa, miracle happens. dan hingga kini, saya sedang merangkak perlahan untuk mewujudkan mimpi itu, sebuah mimpi yang begitu sederhana, hanya ingin kamu merasa berarti dan berharga :)
yang aku mau bilang buat minggu ini, Tuhan begitu luar biasa. begitu banyak pertolongan yang aku dapat sepanjang minggu ini. Mulai dari hal yang sangat kecil, bangun pagi tepat waktu tanpa weker, memberikan seorang malaikat luar biasa yang khusus Tuhan kasih buat aku untuk meneguhkan bahwa mimpi ku akan tetap menjadi nyata, how big Your love, God, dan yang terpenting... memampukan aku untuk memaafkan.
mama selalu bilang, bahwa aku adalah satu dari sekian banyak manusia yang tidak bisa begitu mudahnya memaafkan orang yang telah menyakiti hati ku, dan bahkan menyalahkan aku atas sesuatu yang bukan salah ku, so, mama bilang aku pendendam.
Tapi, satu dari sekian malam yang ada, adalah malam yang begitu buruk, aku kembali ke kamar dalam keadaan hancur, hati ku sakit, dan bahkan memikirkan nya saja membuat air mata meleleh tanpa terkendali, semua terasa begitu nyata, begitu menyakitkan, bahkan kata-kata yang menghujam juga terus terngiang-ngiang. Aku ingin berteriak, untuk mengeluarkan semua ketidak terimaan ku. Aku ingin berlari, agar aku lelah, dan aku lupa. Aku ingin bersembunyi di sebuah tempat, dimana mereka semua tidak akan menemukan aku lagi. Aku benci situasi dimana aku hanya bisa menangis dan diam menerima, tanpa pembelaan.
Aku teringat seorang yang begitu bijak, yang selalu mendengarkan aku dan akan memberikan masukan yang selalu bisa aku terima, tapi sekali lagi aku tersadar, bahwa dia juga salah satu dari hal yang membuatku bahkan memejamkan mata dan melupakan saja tidak mampu.. sakit. aku bisa merasakan betapa emosi ku ingin menghambur tak terkendali, dan kemudian, ketika aku sudah tidak tahu harus berbuat apa, selain terduduk dan menangis, aku melihat buku itu, Alkitab.
ya, aku memaafkan.
memaafkan dengan setulus hati, karena memang inilah pelayanan dan melayani. tidak ada jalan yang lurus dan mulus dalam melayani, kita harus siap berkorban dan siap di sakiti, siap untuk dicobai, karena memang kebenaran tidak murah dan mudah.
sekalipun, apapun, segala apapun yang telah ku lakukan selama ini adalah salah, terlihat salah, namun aku bersyukur, aku telah melakukan nya, aku telah melakukan bagian ku dengan baik, dan sisa nya Tuhan yang akan lakukan.
bersyukur sekali, saat saat aku merasa sendiri, selalu ada yang menggenggam tangan ku, selalu ada yang menepuk pundak ku, dan aku tahu, tidak, aku tidak berjalan seorang diri. dan aku percaya bahwa Dia juga tidak membiarkan kalian berjalan seorang diri.
0 Comments:
Post a Comment