Saturday, 22 October 2011

kenapa bukan aku saja? 2

dan akhirnya, disini lagi aku berada, duduk termenung sesaat, berusaha menahan tangis, dan terkadang terdiam untuk membiarkan air mata ku menetes. mungkin semua yang aku lakukan hari ini lebay, seperti adegan-adegan di film korea atau sebagainya, tapi kalo kalian tahu, aku bener-bener sudah ngak tau gimana cara penyelesaiannya. benar-benar merasa stuck in this moment.

ya, finally, hari ini, 22 Oktober 2011, sekali lagi aku harus belajar mengikhlaskan, merelakan seorang sahabat, saudara terbaik dan bahkan seseorang yang berjuang bersama selama ini untuk memilih jalannya sendiri. dan aku masih terus bertanya, kenapa bukan aku saja yang pergi? kenapa harus orang lain lagi? namun seperti nya Tuhan punya rencana lain buat kita, dan punya cara lain buat kita. 
Dia adalah seseorang yang begitu baik dan pengertian, dari se gudang aktivitas yang dia miliki, dia masih terus berjalan bahkan berjuang bersama (hal yang sama dengan yang Marcell lakukan), tapi sekarang, ketika dia memutuskan untuk mengakhiri semua ini, aku sama sekali tidak berhak untuk menahannya. Sekarang, aku terduduk, dan sedang berusaha mengumpulkan semua kenangan tentang kita, tentang kebersamaan kita dan hal-hal apa saja yang sudah kita lewati bersama, dan semua terasa begitu menyakitkan, karena ternyata satu dari pada kita harus pergi. lagi. 
dan aku kemudian bertanya, sudah dua kali aku kehilangan, harus berapa kali aku kehilangan supaya aku terlihat sangat kuat. aku tidak ingin kehilangan lagi, aku tidak ingin semua hilang, tapi, untuk kali ini, aku belajar untuk mengikhlaskan, dan menerima keputusan yang ada. meski, jujur, aku akan butuh waktu yang sangat lama untuk bisa menerima hal ini, menerima kenyataan, bahwa kami tidak berjuang bersama lagi, dan sekali lagi, aku haru mengubur mimpi ku. 

Terimakasih big brother, selama ini kamu selalu ada. kamu tidak hanya jadi seorang anak, tapi sahabat, saudara dan rekan yang luar biasa. kamu memberi ku banyak kesempatan dan membuat aku ikut belajar, kamu mengajarkan banyak hal buat aku.. secara tidak langsung, kamu menguatkan aku, selalu menguatkan aku. entah bagaimana aku bisa meneruskan yang tersisa, tapi aku janji, aku akan segera bangkit, dan biarkan aku sedih hari ini, biarkan aku terluka hari ini, dan aku akan segera bangkit, aku akan segera menata dan tetap menjaga yang tersisa. 
Terimakasih, selama ini sudah mau berjuang bersama kita, menghadapi segala perbedaan dan hal-hal jayus yang kita lakuin.
Terimakasih, sudah menjadi seorang pemikir yang luar biasa, selalu mengingatkan kita untuk berpikir panjang.
Terimakasih untuk segalanya.  
Maaf ya, selama ini belum bisa jadi mama yang baik, belum bisa jadi saudara dana sahabat yang baik, tapi semoga kamu tetap dan selalu mengingat aku, mengingat perjuangan kita, dan semua tentang kita, itu sudah cukup membuat aku bertahan, dan menjaga yang tersisa. 
semangat untuk perjuangan mu selanjutnya. kapanpun kamu butuh aku, kamu tahu dimana harus mencari ku. 

0 Comments: