Terlukis raut senyum mu di indahnya awan berarak
Ku tatap lama, meski tersengat
Namun, di sana lah engkau terpatri
Selaksana angin berhembus lembut
Membelai seluruh jiwa
Dan ku tersipu, kenangan kita menyentuh dasar hati
Menerbangkan butiran air mata
Ku memang tak mampu menggengam hati mu
Tak bisa bahkan menyentuhnya
Namun ku terbuai
Tatap mu, dan suara mu
Bergelombang bersama aliran air
Menusuk sedingin semilir angin malam
Dan ku tatap taburan bintang di angkasa
Bersyukur, boleh bersama mu
Di kejauhan titik temu ini
Membingkai tawa mu dalam cermin hati
Agar ku senantiasa bersyukur
Tuhan mengasihi kita
Hingga saat ini
Tuesday, 19 June 2012
Senandung Alam
Posted by s.a.n.n.y at 17:35
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment