Knowing you is a gift. Holding you now is a miracle. :)
Berhubung hari Sabtu, jadi pengen bikin satu post yang lumayan so sweet, tentang aku dan dia.
di salah satu buku Raditya Dika yang pernah aku baca, Marmut Merah Jambu, di salah satu bab, Dika -sok akrab- pernah ngomong soal, ketika kita jatuh cinta, atau kita mencintai seseorang, sering kita dibuat bertanya-tanya, apa benar dia adalah jodoh kita? dan kita seakan-akan dibuat buta dan pusing dan bahkan galau akut, karena kita tidak pernah bisa benar-benar tahu, apakah dia jodoh kita atau bukan, karena yang pastinya tahu tentu saja hanya Tuhan :) namun, Dika dengan gamblang nya bilang, cukup satu cara untuk membuktikan She's the right one atau He's the right one, lewat restu alam semesta. :) Nah loh? Apa pula restu alam semesta itu? kata Dika, restu alam semesta itu seperti kejadian-kejadian di luar planning kita, ataupun sama sekali tidak pernah terbayangkan, yang pada akhirnya mengantarkan kita untuk bertemu dengan sang pujaan hati, seperti itulah restu alam semesta yang saya tanggap dari buku itu, yang dimodifikasi menjadi lebih simpel dengan kata-kata saya juga donk, wkwk..
lantas, apakah dengan adanya restu alam itu, maka benar dia adalah the right one? mari saya kaitkan dengan kisah saya.
kami bertemu dan berkenalan tanpa rencana, seperti sebuah kecelakaan, Tuhan mempertemukan kita, lantas percakapan-percakapan kecil, pesan singkat-pesan singkat, dan yang terjadi di waktu-waktu kedepan nya adalah hal yang sama sekali tidak pernah saya impikan akan terjadi diantara kita berdua. Tuhan menggiring kami masing-masing untuk terus bertemu accidentaly, bahkan mungkin satu momen tergila ketika saya pernah bergumam, 'Mungkin hari ini dia pakai baju itu..." dan benar, dia memang pakai baju seperti apa yang saya inginkan, dan itu mengundang tawa yang terus saya sematkan di bibir saya selama sepanjang hari. Ada lagi ketika saya berbisik, 'Hari ini harus bertemu!' dan saat saya mengangkat kepala, disana lah dia berdiri, menatap saya dan tersenyum lalu bilang "Hai!". Belum lagi, dengan background saya yang seorang penulis (pemimpi ulung), saya pernah menuliskan satu momen terindah yang pemeran utamanya adalah saya dan dia, dan dua hari dari hari tersebut, tulisan saya itu menjadi sebuah kenyataan yang luar biasa, bahkan lebih dari apa yang saya tuliskan.
Lihatlah bagaimana Tuhan dengan semesta nya, membuat hari-hari saya begitu membahagiakan. Membuat nyata mimpi-mimpi yang bahkan belum sempat saya mimpi kan, dan apakah saya punya alasan untuk tidak tersenyum-senyum sendiri? Untuk tidak diam-diam menanti kejutan-kejutan lainnya?
Seperti halnya yang Dika maksud kan, saya tidak percaya dengan restu alam tersebut, karena meski alam semesta membuat saya sedemikian rupa bahagia, saya harus kembali sadar, bahwa bukan itu ending nya. saya sudah tahu ending nya, namun saya lebih memilih untuk terus berbahagia dengan jalan cerita yang semesta berikan untuk saya, sampai di waktu yang tepat, saya bisa bilang "Terimakasih untuk semua kenangan terbaik ini, dan masa-masa dimana kamu membuat saya tersenyum bahagia, sekarang saatnya kita jalan masing-masing, ingatlah, suatu waktu dulu, Tuhan sangat baik, dan memberikan kita kesempatan.." Dan percayalah, di masa itu, saya tidak akan mengutuk semesta yang tidak merestui saya, saya tahu semesta merestui saya, tapi itu bukan berarti akhir. Bagi saya saat ini, mengenal kamu adalah sebuah hadiah, dan memiliki kamu saat ini (walau hanya sebagai mimpi) adalah keajaiban. dan saya hanya mau terus bersyukur.
So, guys. belajarlah buat bersyukur, saat ini ketika engkau memiliki seseorang yang engkau cintai, tidak peduli berapa banyak masa galau yang terus engkau jalani hanya demi menjawab apakah dia takdir mu atau bukan, lupakan lah pertanyaan bodoh itu. Ingat, Tuhan memberikan sebuah kesempatan bagi setiap daripada kita untuk bisa MENGENAL. ketika engkau merasa telah mengenal dengan baik, seharusnya pertanyaan bodoh itu tidak perlu terucapkan lagi, karena kau cukup percaya, bahwa sekarang adalah saat untuk BERSAMANYA, bukan lagi bertanya-tanya, berasumsi dan MENGENAL. Jadi, satu kesempatan itu, pergunakan dengan baik. Meski satu kali pun tidak pernah kau bayangkan, atau kau impikan, terkadang, sebelah apel kita berada begitu dekatnya dengan kita, seperti ranjang dan lampu tidur. :)
Have a great saturday night ! and I should have mine.
0 Comments:
Post a Comment