Saturday 14 May 2011

sansan yang sekarang.

sansan semester 1. 
kupu kupu. orang-orang sibuk ikut MCL, rapat-rapat, dan aku, kuliah pulang, kuliah pulang, kalo ngak sibuk aja jalan sama yon dan cris. masa bodoh dengan HIMA dan sebagainya. apa sih. kosentrasi ku, bukan di semua itu, dan aku pasti ndak dapat bagian di situ. case closed. 

sansan semseter 2. 
ya mulai semi kupu kura. gara-gara ada Manskill dan persiapan buat jualan di PTC, mau ngak mau karena sebagai CEO ya berlaku sebagai CEO. ditunjuk sebagai BPH di seminar gabungan, ya berlaku sebagai BPH, tapi sama sekali ngak menduga kalau itu adalah langkah awal yang sempurna buat sansan yang hari ini. sempat gabung di kepanitia an Bakti Sosial.

sansan semseter 3.
mendekati kura kura. diajak adam untuk jadi panitia LCP MCL sebagai anak acara, eh gak taunya di tinggal, dy jadi BPH, dan aku berjuang di acara. pengalaman MC pertama kali. dan trus diajak paksa buat ikut jadi panitia camp, jadilah anak acara camp, dan beneran dipilih juga. tahan banting sana sini, merasakan benar-benar dibawah tekanan, mengejar deadline sendiri, menghadapi tekanan dari sana sini dan bagaimana memposisikan diri dalam kondisi, "aku baik-baik aja kok" sumpah, wonderful luar biasa, ketika akhirnya kepanitia an berakhir, air mata meleleh ngak karuan. pembelajar an bukan sekedar pembelajar an dan pengalaman bukan sekedar pengalaman, benar-benar luar biasa ngak karuan. terimakasih camp jur, karena kalian, sansan yang sekarang ada. 

sansan semester 4. 
hampir kura kura. berkontribusi di kepanitia an untuk studi ekskursi internasional ke China. sudah tidak hanya berstatus anak, tapi seorang koor. setelah itu hampir menganggur sebelum akhirnya ada tawaran untuk menjadi Panpel dan juga fungsionaris HIMA periode akan datang. dan setelah semester sudah mau berakhir, ada banyak kejadian cukup menggemparkan yang terjadi, mulai dari faktor-faktor yang memberikan sumbangsih dalam terhambatnya masa depan pokja untuk jadi hima. dan entah bagaimana, aku bisa ada di 3 event emergency untuk masa depan pokja ini. terus terang, ini tantangan berat. ini jauh lebih dalam tekanan. karena beragam kondisi yang sangat tidak memungkinkan, sangat tidak kondusif dan beragam jenis orang yang harus dihadapi dan dikondisikan tepat untuk kondisi ini, jadi jangan salah kalau selama MEI 2011, kalian akan mendapatkan wajah sansan kerut merut, dan bahkan jutek sadis malas ngomong. susah untuk dideskripsikan perasaan hati ini seperti apa. kadang kecewa sampai ngak bisa ngomong, kadang kesel sampe memuncak, dan bahkan kecewa, emosi, tapi bisa apa? cuma bisa bersyukur, Tuhan kasih kesempatan untuk merasakan, setidaknya aku tahu, kalo aku masih hidup. 

begitu banyak perubahan. begitu heboh nya aku berubah se drastis itu. aku akui, ada waktu dimana aku drop dan jatuh, dimana aku benar-benar mengeluh, dan ingin lari. tapi sungguh, aku tidak pernah sungguh-sungguh lari dan meninggalkan ini semua. tidak, aku tidak pernah. aku survive dengan tekanan ini, meski fisik lelah dan sakit, aku selalu ingat komitmen yang telah aku bangun, dan janji ku untuk selalu totalitas. aku ikhlas ketika harus memendam semua kecewa, emosi dan ketidak terima an ku dalam hati, tidak pernah sekalipun aku berusaha untuk frontal, dan menyakiti siapapun, aku hanya ingin sekuat tenaga bertahan dengan kekuatanku dan tetap memberikan segala yang terbaik, yang mampu ku berikan. 
sudah sejak lama aku merubah cara pandang ku, dari yang orientasi manusia, sampai ke orientasi Tuhan. silahkan saja semua manusia berkumpul, menghina, mencela dan tidak menghargai kerja ku, aku tidak peduli, karena seburuk-buruknya kerja ku, aku tahu bahwa Tuhan menghargainya dengan apresiasi tersendiri. biarkan Tuhan saja yang menilai, yang mengetahui, dan yang menghargai kerjaku. biar Tuhan saja yang tahu komitmen ku. biar Tuhan saja yang pegang janji ku, dan biar Tuhan saja yang hargai aku.

aku akan selalu berkomitmen, dan bertotalitas. berusaha untuk seprofesional mungkin menghadapi semua tekanan yang ada, dan menghadang. karena aku tahu, Tuhan beserta ku, dan sekalipun aku jatuh, aku lemah, hanya Tuhan satu, yang mampu mengangkat ku kembali, mungkin lewat kuasa Nya, melalui tangan Nya, atau lewat orang-orang yang tidak henti mendukung dan selalu ada buat aku. 

0 Comments: