Saturday, 18 September 2010

doa ku untuk dia, yg menganggap ku bebannya.

aku suka akutansi, dan dalam akutansi, beban itu adalah expense. tapi aku paham sepenuh hati, beban yang ini bukan beban akutansi itu. jadi, aku memang beban rupanya. aku terlalu bahagia sama hidupku sendiri, sampai lupa kalo apa yang udah aku lakuin itu membebani dia luar dalam. pantes aja dia lesu lemes gtu kalo ada aku. rupanya aku terlalu menekan dan membebani dia. cukup syok, karena apa yang aku anggap ngak papa justru malah ada apa2nya.. hiks.
selama ini dia tertekan. dia sudah lelah menjadi sesuatu yang ngak seperti dia, aku tau itu, maafin aku. maaf.maaf. dia harus jadi rajin, dia harus belajar, dia harus peduli, dia harus meladeni semua sms ku, bbm ku.. aku begitu bahagianya sampai ngak sadar kalo semua itu atas dasar keterpaksaannya. aku minta maaf, Mbek.
jadi, setelah jelas kaya gini, mungkin selamanya aku cuma berkesempatan memandangi punggung nya. mungkin aku cuma mampu menatapi sosoknya yang kian menjauh, kian tinggi, kian samar dan kian menghilang. dan menanti sampai hari ke 65 itu datang. aku sudah menyiapkan semuanya, dan akan begitu konyol kalo semua itu tergagalkan, oh plis, untuk yang terakhir itu, biarkan itu tetap menjadi yang indah.
Tuhan, mulai sekarang aku ngak akan minta yang aneh2 lagi, aku cuma pengen dia bahagia dengan semua yang dia lakuin, selama dia tau itu yang terbaik buat dia, monggo. aku cuma pengen dia free sama kehidupannya, karena ini hidupnya. dan aku akan berdiri di luar garis batas. aku akan diam di sana, dan mengamati, suatu ketika hidup ngak seperti yang dia bayangkan, dia akan selalu lihat aku di luar garis itu.
Tuhan ijin kan aku juga untuk tetap menjaga rasa ini, tetap bertahan hingga akhirnya rasa ini menghilang, biarkan aku merasa bahagia, merasa tenang, semua karena perasaan ini. setidaknya, cukup sampai hari ke 65 datang.
mungkin, aku akan selalu menyayangi mu, hingga waktu yang belum ditentukan, dan aku janji, aku akan menyimpannya dengan rapi, cukup rapi, sehingga ngak ada satupun org yang berhak melangkahi hatiku..
Mbek, kamu aku harap yang terakhir. dan aku pertahankan untuk yang terakhir. apapun kata orang.

0 Comments: