Terus terang, aku tidak pernah berharap lebih. tapi tadi sekejap, ketika dia lewat, aku teringat SMS yang pernah ku kirimkan padanya..
Haha, jok stres gtu lah..
Iya wes, ak salah.. Td pg ak ndak nyapa kamu, ya ntik nek ktmu, tak sapa wes.. Xg banter malahan.. Ntik mari gtu, ak ndak dijahati lagi, horeii.. *bigsmile*
Itu sms ku 14 Valentine kemarin, jadi tadi pas aku ketemu dia, aku asal nyapa aja, dan tanpa sadar aku udh fulfill my promise to him.. Sebenarnya, aku sempat berpikir untuk selalu memulainya duluan, biar bisa lebih berjalan, tapi lebih daripada itu, aku menemukan banyak banyak banyak sekali fakta, yang akhirnya menjawab, kenapa sih, aku dan dia ngak pernah bisa bersatu? And I got the answer by my self.
Semua itu adalah kualitas diri.
setiap orang hidup, mesti punya standar diri dan kualitas diri. oke, mungkin dari sisi aku, aku merasa, I am qualified. tp buat dia? apa bener aku se-qualify itu, so there's me, with my deep thinking dan kesadaran bahwa aku ndak pernah se-qualify itu buat dia.. jadi, mungkin aku akan memperkaya diri dulu, sebelum dengan berani kembali datang dan menawarkan sebuah perasaan bernama cinta ini lagi.
Jadi tadi, pas aku sapa dia, dia senyum dan bertanya sesuatu.. ya basa basi lah, tapi jawab, dan dia melambaikan tangan..
that's enough for me to see your smile, you're really sweet smile, the one that I always miss in my Holiday..
Puas rasanya kamu senyum sama aku.. oke, and how can I forget you now?
But, thank you for your sweetest smile, my valentine's gift. hehe =)
0 Comments:
Post a Comment